4 Kelebihan dari Filsafat Stoikisme untuk Kehidupan Bahagia
Belakangan ini ramai di media sosial tentang stoiksme yang dipopulerkan kembali oleh Ferry Irwandi. Beliau juga pernah diundang ke podcast Deddy Corbuzier, barangkali inilah yang membuat stoikisme semakin populer kembali.
sumber gambar: journal sociolla |
Apa yang dimaksud dengan stoikisme?
Secara sederhana, stoikisme adalah aliran filsafat yang dirancang untuk membantu seseorang menjalani kehidupan yang lebih baik. Stoiksme salah satu filosofi hidup yang mengupayakan emosi positif, mengurangi emosi negatif dan membantu individu untuk mengasah kebajikan.
Dalam situasi apa pun, pada tahap kehidupan apa pun, Stoikisme memberikan pola untuk hidup dengan bijaksana. Hal ini mengingatkan orang tentang hal apa saja yang benar-benar penting baginya, memberikan strategi untuk mendapatkan lebih banyak dari apa yang berharga.
Stoikisme sengaja dibuat sederhana agar mudah dipahami, dapat dilakukan, dan bermanfaat bagi kehidupan. Mempraktikkan Stoikisme tidak perlu mempelajari kalimat dengan filosofis baru, atau melakukan meditasi selama berjam-jam. Namun sebaliknya, stoikisme secara langsung menghadapi masalah untuk menemukan solusi dan meningkatkan kekuatan karakter seseorang.
Sejarah Singkat
Stoikisme awalnya didirikan oleh Zeno dari Citium (344–262 SM), stoik merupakan filosofi yang memiliki banyak penganut saat ini. Pesan utama dari kaum Stoa adalah etika. Seperti aliran Filsafat Kuno lainnya, kaum Stoa berpikir bahwa tujuan etika adalah eudaimonia atau kebahagiaan.Eudaimonia mungkin lebih cocok diterjemahkan sebagai "manusia berkembang ". Kehidupan adalah proses untuk berkembang, dimana potensinya untuk keunggulan dan diukur dengan martabat yang sesuai dengan manusia.
Sampai tahap tertentu, Kaum Stoa sependapat dengan filosofi moral Aristoteles. Dia mendefinisikan eudaimonia sebagai "aktivitas jiwa sesuai dengan kebajikan". Penting dicatat bahwa bagi Aristoteles eudaimonia dan kebajikan saling terkait.
Kata Yunani untuk kebajikan adalah arete. Kata ini bukan hanya berarti bermoral, tetapi lebih menunjukkan segala jenis keunggulan; bagi Aristoteles arete adalah kualitas hidup yang membuat sesuatu menjadi baik dengan mengamati secara apa adanya. Misalnya, pisau yang bagus adalah pisau tajam. Itu artinya, salah satu keutamaan pisau adalah ketajamannya.
Kelebihan Stoiksme
Stoikisme adalah aliran filsafat yang terkenal hingga saat ini, karena Stoa sering memberikan jawaban atas ketakutan, stres, kebingungan, dan pertanyaan mengganggu seperti "Aaya cari apa dari kehidupan?" Nah, Kaum Stoa menawarkan pemikiran yang menangani cobaan tersebut pada manusia. Maka tak heran, kelebihan stoikisme adalah sebagai berikut
1. Menganggap masalah menjadi ringan
Dalam pandangan stoikisme sering kali diucapkan, "kendalikan apa yang bisa kamu kendalikan". Dengan perkataan tersebut, stoikisme mendoktrin untuk agar kamu mengendalkan diri sendiri. Apa yang tidak bisa dikendalikan, biarkan saja.
Misalnya seseorang marah kepadamu. Karena kamu merasa tidak rugi kalau dia marah, ya, lebih baik cuek saja. Karena perasaan marah pada seseorang tidak bisa dikendalikan, selain kamu mengubah kesan dia dengan cara tidak pula marah kepadanya.
2. Meningkatkan rasa sabar
Rasa sabar muncul ketika kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan, rasakan dan lihat. Stoikisme mengajarkan kita untuk melihat dan merasakan apa yang ada di sekitar, rasakan energi itu dan bergeraklah.
JIka pada saat ditegur oleh seseorang, karena kamu sadar bahwa masih membutuhkan teguran, baiknya jangan marah kembali. Terima saja karena kamu juga masih membutuhkan itu. Lalu kembali ke perkataan awal: kendalikan apa yang bisa kamu kendalikan.
3.Menerima realita
Mungkin ini sedikit sama dengan poin sebelumnya. Stoikisme percaya bahwa hidup selalu berubah ubah, tidak ada yang pasti. Seperti dikatakan Heraclitus, kaum Stoa yakin bahwa realitas sedang berubah. Semuanya akan terus berubah.
Heraclitus sering kali menyamakan keadaan ini dengan api, dengan mengatakan, "dunia masa lalu, sekarang, dan esok akan selalu menjadi Api yang hidup, dengan cara menyala, dan ukurannya adalah padam".
Bagi kaum Stoa, semua terlaksana sesuai dengan rencana Tuhan. Jadi, kaum Stoa adalah determinis yang ketat. Determinisme adalah, aliran filosofis yang menyatakan semua peristiwa di alam semesta, termasuk tindakan manusia, secara jelas sudah ditentukan oleh takdir.
Segala seluk beluk kehidupan ini telah sesuai dengan rencana Tuhan, dan sejarah kosmos akan berulang selamanya. Semuanya dimulai dari konglomerasi api, semuanya akan kembali ke dalamnya. Selalu ada kemungkinan bagi kehidupan dunia di masa depan akan berubah, karena rencana Tuhan untuk alam semesta adalah sebaik mungkin.
4. Mencapai kebahagiaan sejati
Kebahagiaan dalam hidup artinya mungkin banyak sekali. Namun pada masa masa sulit, kebahagiaan seolah hanya ilusi, tidak pernah berpihak kepada kita. Nah, di sini stoikisme berpendapat bahwa untuk mencapai kebahagiaan kuncinya adalah bijaksana.
Kebahagiaan bagi stoikisme berasal dari dalam diri, bukan berasal dari luar. Jadi kamu tidak terpengaruh dengan hal-hal duniawi seperti kekayaan, harta, tahta, atau apapun karena hal-hal itu adalah kebahagiaan yang berasal dari luar. Kebahagiaan sejati adalah ketika kamu menemukan kesenangan dalam diri. Memang hal-hal duniawi dibutuhkan, tapi bukan itu hal utama, yang utama ialah diri sendiri.
Stoikisme adalah aliran filsafat cukup dianjuran dalam keadaan krisis seperti saat ini, namun kamu juga mesti memahaminya dengan cara membaca banyak literatur yang tersedia. Jangan hanya mengambil dari satu sumber saja.