Apa yang Dimaksud Dengan Istilah Digital Native?
Digital Native adalah istilah generasi yang lahir selama atau setelah pengenalan teknologi digital secara umum. Sementara individu dari generasi sebelumnya terkait pengorganisasian, perencanaan, dan interaksi satu sama lain yang masih tanpa perangkat seluler, komputer, atau Internet, Digital Native juga telah menggunakan teknologi ini sejak tahun-tahun awal mereka. Mereka sama, tetapi berbeda dengan generasi sebelumnya.
Gambar oleh fancycrave1 dari Pixabay
Generasi Digital Native memiliki pemahaman yang lekat
tentang teknologi digital, karena mereka telah diintegrasikan ke dalam kehidupan
mereka sejak dini. Mereka adalah bagian dari generasi tech-savvy garis depan dalam kemajuan teknologi, dan ingin
terhubung kapan pun dari mana saja. Sekarang setelah lulus dari pendidikan
menengah, generasi pertama Digital Native memasuki dunia kerja – dan berubah
dengan cepat. Apakah tempat kerja siap menerima perubahan ini?
Studi Johnson
Controls mengevaluasi kebutuhan tempat kerja dari Digital Natives
Pada tahun 2011, Johnson Controls Global Workplace
Innovation dan Johnson Controls Automotive Group melakukan penelitian dua fase
untuk memahami hubungan Digital Native dengan teknologi. Penelitian yang
dilakukan di Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan China ini, bertujuan untuk
mengungkap perubahan yang perlu dilakukan di tempat kerja.
Selama tahap pertama penelitian, wawancara kualitatif dilakukan
dengan Digital Native dan pakar Digital Native untuk mengembangkan pemahaman
tentang gaya hidup, nilai, serta perilaku dan kebiasaan penggunaan teknologi.
Orang-orang yang diwawancarai dipilih, dalam hal pengguna teknologi dan orang yang
sering aktif dalam kelompoknya dipilih untuk penelitian ini.
Tahap kedua mencakup survei terhadap 2.800 responden untuk
memvalidasi temuan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Digital Native menganggap gaya hidup mereka mirip dengan generasi sebelumnya. Perbedaannya,
merekaberinteraksi dengan teknologi dan sering aktif.
Siapa pelaku Digital Native itu?
Teknologi telah diintegrasikan ke dalam kehidupan Digital
Native sejak usia dini, memberikan mereka keterampilan untuk beradaptasi secara
alami sejak usia muda. Mereka telah mengembangkan pemahaman bawaan tentang
teknologi digital dan komputer, yang telah berkembang menjadi bagian penting
dari kehidupan sehari-hari mereka.
Internet adalah tulang punggung digital, dengan kuat
menghubungkan berita dan informasi, jejaring sosial, dan pendidikan. Smartphone
dan perangkat seluler dengan akses Internet mendukung kebutuhan Digital Native
untuk selalu terhubung dengan akses langsung ke informasi dan jejaring sosial.
Ini memberi mereka akses cepat ke kehidupan sosial dan profesional mereka,
serta kesempatan untuk beralih dengan mulus di antara keduanya.
Selama dua dekade terakhir, Internet telah berkembang, dari
sumber informasi menjadi sarana bagi individu untuk berbagi pengetahuan dan melalui
email, blog, forum, atau platform sosial. Menurut penelitian, Digital Native
terutama menggunakan Internet, diikuti dengan tujuan bisnis dan hiburan.
Penelitian ini juga mendapat kesimpulan bahwa sebagian besar
generasi Digital Native menggunakan Internet antara dua sampai empat jam perhari.
Namun, seperempat dari Digital Native menghabiskan empat sampai enam jam dari
hari mereka dengan online. Sebagai hasil dari menggunakan media digital,
generasi ini telah menjadi ahli dalam menavigasi dan menyaring banyaknya
informasi yang mereka terima, terampil dalam multitasking, dan dapat mengakses
dunia maya setiap saat.
Cara baru untuk
berkomunikasi
Sebelum kemajuan teknologi digital dan jejaring sosial,
orang biasanya berkomunikasi dengan beberapa kelompok teman sebaya yang sama.
Karena konektivitas terus meningkat, orang menjadi lebih mandiri dan banyak
akal saat berinteraksi satu sama lain dalam skala yang lebih luas di dunia
virtual. Untuk Digital Native, keragaman interaksi dengan orang-orang yang
berpikiran sama secara virtual telah meningkat pesat, karena mereka berbagi ide
dan berkolaborasi dengan rekan-rekan di tingkat global.
Tingkat pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang lebih tinggi yang dihasilkan dari penggunaan media digital secara konsisten, juga berdampak pada perilaku pembelian, karena konsumen menjadi semakin teredukasi dan berdaya.