Jaga Kesehatan Mental Anak Selama Pandemi Covid-19 dengan Cara Ini!
Balerumah.com – Munculnya pandemi covid-19 sangat mengkhawatirkan kita, banyak korban yang meninggal akibat terpapar virus tersebut. Covid-19 telah masuk ke Indonesia pada bulan lalu sebelum artikel ini ditulis, dimana ketika itu baru dua orang pasien potitif covid-19 selepas pulang dari luar negeri.
Rasa takut dan khawatir dapat merusak kesehatan mental manusa, terutama anak. Kesehatan mental perlu dijaga, sebab bisa merusak pemikiran serta konsentrasi anak dalam belajar. Maka dari itu, di sini Bale Rumah akan memberikan tips bagaimana menjaga kesehatan mental pada manusia, terutama anak. Berikut penmjelasannya:
1. Beri tahu fakta covid-19
Penting bagi orangtua memberikan informasi yang benar terkait virus corona. Sebab, banyak sekali berita hoax atau berita palsu yang bertebaran di social media yang terkadang membuat orang percaya, padahal berita tersebut muncul dengan sumber yang tidak jelas, tidak otentik.
Seorang anak perlu mengetahui relita virus tersebut, supaya tidak panik dan pikiran harus tetap tenang. Demi menjaga kesehatan mental. Seperti misalnya menjelaskan karakter virus, peyebarannya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi yang dapat dijelaskan kepada anak.
Ini adalah ciri-ciri orang terkena virus corona, sumber ini saya ambil dari CNN:
1 ) Napas pendek
2 ) Demam
3 ) Batuk kering
4 ) Menggigil dan sakit pada sekujur tubuh
5 ) Kebingungan yang tiba-tiba
6 ) Masalah pencernaan
7 ) Mata merah muda
8 ) Kehilangan baud an rasa
9 ) Kelelahan
10 ) Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat
Mungkin masih ada ciri-ciri lain. Selain itu, beri tahu juga tentang karakteristik virus, bagaimana proses penyebarannya, dan cara pencegahannya, sehingga anak akan paham mengenai virus tersebut.
Pada dasarnya, semua orang berhak panik, berhak khawatir. Namun, jika hal tersebut selalu terpikirkan, ditambah lagi jika anda terpapar dan mempercayai berita palsu, maka akan menimbulkan kekhawatiran yang berlebih. Yang justru akan mengganggu kesehatan mental anak.
Hindarilah berita negatif, terutama dari social media. Sebab di sanalah berita palsu yang tidak mempunyai sumber terpercaya muncul. Terkecuali jika memang berita atau informasi tersebut bersumber dari media terpercaya.
Berita atau informasi negatif tersebut dapat membuat pikiran anak terganggu, enggan berkomunikasi. Maka dari itu, pilih-pilihlah dalam membaca berita dan informasi di mana pun. Supaya tidak terpapar berita negatif.
3. Beri semangat dan motivasi
Pada musim pandemi covid-19 seperti sekarang ini, untuk sementara belajar dilakukan di rumah masing-masing melalui media online ataupun televisi. Semantara itu, rumah adalah tempat di mana banyak hal yang dapat membuat anak malas belajar, seperti bermain game misalnya.
Untuk mengatasi rasa malas belajar tersebut, orangtua perlu memberikan motivasi dan semangat kepada anaknya, jangan malah keseringan dimarahi karena keadaan malasnya tersebut, justru itu akan membuatnya semakin jenuh berada di rumah.
Solusinya adalah, dengan memberikan motivasi dan semangat kepada anak, rangkul dan bujuk ia dari kemalasannya. Seperti misalnya memperbolehkan bermian game, tapi syaratnya kerjakan dulu tugas atau belajar, barulah boleh main game.
Pemerintah menghimbau warganya untuk berada di rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penyeberan covid-19. Hal tersebut cukup efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Agar tidak ada lagi warga yang terjangkit covid-19.
Ketika berada di rumah, sesekali perlu melakukan kegiatan bersama, hal ini bertujuan untuk memberikan kehangatan serta rasa keutuhan keluarga. Jangan tiap waktu menyendiri di kamar dan bermain gadget, ada waktunya berkumpul bersama keluarga di ruang tamu atau teras rumah.
Di sini, keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang masih dalam satu rumah. Sebab jika keluarga dari luar kota atau yang lokasinya jauh, tentu bukan tindakan pencegahan pelunaran virus corona.
Jadi, lakukan kegiatan bersama dengan keluarga, seperti misalnya membersihkan rumah bersama-sama. Itu lebih baik daripada sibuk dengan kegiatan masing-masing.
5. Batasi penggunaan gadget
Tak lain selama pandemi corona, benda yang paling sering dipegang adalah gadget. Dengan jaringan internetnya yang sangat mudah untuk diakses, membuat anak bahkan orang dewasa nyaman bermain gadget di rumah.
Namun, kegaiatan tersebut dapat menimbulkan rasa bosan. Karena, hal tersebut memiliki beberapa faktor penyebab, seperti misalnya paparan sinar biru, lamanya waktu penggunaan, dan kegiatan yang monoton.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua membatasi penggunaan gadget pada anak supaya bisa melakukan kegiatan yang lain. Seperti belajar, berkaya, dan kegiatan lainnya. Sehingga anak tidak ketergantungan pada internet.
Via: pixabay.com
Munculnya pandemi covid-19 membuat semua orang khawatir akan keberadannya yang tidak diketahui dengan pasti. Sebab tidak semua orang yang positif menimbulkan gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan oleh pihak kesehatan.Rasa takut dan khawatir dapat merusak kesehatan mental manusa, terutama anak. Kesehatan mental perlu dijaga, sebab bisa merusak pemikiran serta konsentrasi anak dalam belajar. Maka dari itu, di sini Bale Rumah akan memberikan tips bagaimana menjaga kesehatan mental pada manusia, terutama anak. Berikut penmjelasannya:
1. Beri tahu fakta covid-19
Penting bagi orangtua memberikan informasi yang benar terkait virus corona. Sebab, banyak sekali berita hoax atau berita palsu yang bertebaran di social media yang terkadang membuat orang percaya, padahal berita tersebut muncul dengan sumber yang tidak jelas, tidak otentik.
Seorang anak perlu mengetahui relita virus tersebut, supaya tidak panik dan pikiran harus tetap tenang. Demi menjaga kesehatan mental. Seperti misalnya menjelaskan karakter virus, peyebarannya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi yang dapat dijelaskan kepada anak.
Ini adalah ciri-ciri orang terkena virus corona, sumber ini saya ambil dari CNN:
1 ) Napas pendek
2 ) Demam
3 ) Batuk kering
4 ) Menggigil dan sakit pada sekujur tubuh
5 ) Kebingungan yang tiba-tiba
6 ) Masalah pencernaan
7 ) Mata merah muda
8 ) Kehilangan baud an rasa
9 ) Kelelahan
10 ) Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat
Mungkin masih ada ciri-ciri lain. Selain itu, beri tahu juga tentang karakteristik virus, bagaimana proses penyebarannya, dan cara pencegahannya, sehingga anak akan paham mengenai virus tersebut.
Via: pixabay.com
2. Jangan membuat takut anakPada dasarnya, semua orang berhak panik, berhak khawatir. Namun, jika hal tersebut selalu terpikirkan, ditambah lagi jika anda terpapar dan mempercayai berita palsu, maka akan menimbulkan kekhawatiran yang berlebih. Yang justru akan mengganggu kesehatan mental anak.
Hindarilah berita negatif, terutama dari social media. Sebab di sanalah berita palsu yang tidak mempunyai sumber terpercaya muncul. Terkecuali jika memang berita atau informasi tersebut bersumber dari media terpercaya.
Berita atau informasi negatif tersebut dapat membuat pikiran anak terganggu, enggan berkomunikasi. Maka dari itu, pilih-pilihlah dalam membaca berita dan informasi di mana pun. Supaya tidak terpapar berita negatif.
3. Beri semangat dan motivasi
Pada musim pandemi covid-19 seperti sekarang ini, untuk sementara belajar dilakukan di rumah masing-masing melalui media online ataupun televisi. Semantara itu, rumah adalah tempat di mana banyak hal yang dapat membuat anak malas belajar, seperti bermain game misalnya.
Untuk mengatasi rasa malas belajar tersebut, orangtua perlu memberikan motivasi dan semangat kepada anaknya, jangan malah keseringan dimarahi karena keadaan malasnya tersebut, justru itu akan membuatnya semakin jenuh berada di rumah.
Solusinya adalah, dengan memberikan motivasi dan semangat kepada anak, rangkul dan bujuk ia dari kemalasannya. Seperti misalnya memperbolehkan bermian game, tapi syaratnya kerjakan dulu tugas atau belajar, barulah boleh main game.
Via: pixabay.com
4. Lakukan kegiatan bersamaPemerintah menghimbau warganya untuk berada di rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penyeberan covid-19. Hal tersebut cukup efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Agar tidak ada lagi warga yang terjangkit covid-19.
Ketika berada di rumah, sesekali perlu melakukan kegiatan bersama, hal ini bertujuan untuk memberikan kehangatan serta rasa keutuhan keluarga. Jangan tiap waktu menyendiri di kamar dan bermain gadget, ada waktunya berkumpul bersama keluarga di ruang tamu atau teras rumah.
Di sini, keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang masih dalam satu rumah. Sebab jika keluarga dari luar kota atau yang lokasinya jauh, tentu bukan tindakan pencegahan pelunaran virus corona.
Jadi, lakukan kegiatan bersama dengan keluarga, seperti misalnya membersihkan rumah bersama-sama. Itu lebih baik daripada sibuk dengan kegiatan masing-masing.
5. Batasi penggunaan gadget
Tak lain selama pandemi corona, benda yang paling sering dipegang adalah gadget. Dengan jaringan internetnya yang sangat mudah untuk diakses, membuat anak bahkan orang dewasa nyaman bermain gadget di rumah.
Namun, kegaiatan tersebut dapat menimbulkan rasa bosan. Karena, hal tersebut memiliki beberapa faktor penyebab, seperti misalnya paparan sinar biru, lamanya waktu penggunaan, dan kegiatan yang monoton.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua membatasi penggunaan gadget pada anak supaya bisa melakukan kegiatan yang lain. Seperti belajar, berkaya, dan kegiatan lainnya. Sehingga anak tidak ketergantungan pada internet.