10 Persiapan Sebelum UAS Agar Nilai Maksimal
Balerumah.com – Sebelum UAS datang, kita perlu mempersiapkan beberapa langkah agar nilai kita maksimal. Atau, paling tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Seperti misalnya peringkat di sekolah, dan nilai IP di kampus. Atau raport di sekolah, dan KHS di kampus.
Via: pixabay.com
Sesuai dengan harapan dan tujuan kita, kira-kira, mau dapat nilai berapa?
Atau, mau jadi peringkat berapa, dan untuk apa?
Ini perlu dipikirkan, untuk menjadikan kamu bersemangat dalam mengejar nilai.
Ujian Akhir Semester, memang terkadang membuat pelajar atau mahasiswa gentar. Karena ujian ini mencangkup semua pembelajaran sejak awal semester tiba.
Selain itu, nilai juga sangat penting untuk kelanjutan atau menempuh semester baru. Supaya pendidikan berjalan dengan baik.
Apalagi kalau orangtua kita kecewa karena kita tidak bisa lulus dari semester sebelumnya. Hmm… semoga pembaca sekalian jangan sampai mengalaminya.
Nah. Maka dari itu, di sini Bale Rumah akan memberikan kamu 10 persiapan yang harus kamu lakukan sebelum UAS. Ini penting! Baca di bawah ini:
1. Kisi-kisi
Sebelum UAS, biasanya dosen atau guru memberi kisi-kisi pada muridnya. Karena ia paham, tak mungkin muridnya mempelajari secara keseluruhan, sedangkan pelajaran UAS jumlahnya lumayan banyak. Tidak hanya satu pelajaran.
Ketika dosen atau guru memberikan kisi-kisi tentang pelajarannya, kamu harus catat. Karena tidak ada kesempatan lain selain menulisnya dengan cepat.
Biasanya memang begitu, ngasih kisi-kisinya cepat. Jadi harus nulis cepat. Kalau tidak, ya tanya saja sama teman saja nanti.
Catatlah kisi-kisi, dan buat catatan yang berisi kisi-kisi yang kamu tulis. Setelah itu baca dan pahami.
Via: pixabay.com
2. Ringkas materi
Ketika kisi-kisi sudah kamu tulis, buat ringkasan yang mudah kamu pahami. Tapi, jangan buat contekan, ya…
Kisi-kisi tersebut kamu ringkas, tetapi jangan terlalu ringkas juga. Yang penting tidak terlihat terlalu banyak.
Karena tulisan yang banyak itu membuat kita jadi malas belajar dan mudah ngantuk.
Maka dari itu, kamu harus buat ringkasan atau kalau perlu buat mind maping. Tapi untuk UAS, saya tidak terlalu nmenganjurkan kamu pakai mind maping. Buat catatan senyaman kamu saja.
3. Cari kelemahan materi
Setelah mencatat kisi-kisi materi, kamu cari letak di mana saja materi yang tidak kamu pahami, atau kurang jelas.
Kemudian, kamu pisahkan di catatan lain, catatan yang khusus untuk coret-coret, bukan buku catatan yang biasa kamu gunakan untuk menulis materi.
Karena, pasti akan ada beberapa point yang perlu dijabarkan. Sehingga diusahakan kamu jangan menulisnya di buku catatan.
Setelah itu, kamu lanjut langkah di bawan ini.
Via: pixabay.com
4. Tanyakan Kepada Guru dan teman
Nah, kalau kamu gak ngerti silahkan tanya guru atau temanmu yang dapat dipercaya bisa menjawabnya.
Catatan yang tadi kamu tulis di buku itu lho, Silahkan kamu tanya.
Kalau merasa tak cukup satu sumber aja, kayak misalnya; nanya sama teman tapi belum puas sama jawabannya.
Kamu bisa juga tanya guru. Atau, kalau kamu punya kakak, tanyakan padanya, barangkali bisa menjawab.
Lakukanlah sampai kamu paham. Setelah itu, sering-seringlah kamu latihan.
5. Latihan
Latihan adalah melakukan suatu hal yang belum kita kuasai, sampai di mana batas kemampuan kita sanggup.
Setiap orang memiliki kesanggupannya masing-masing, ada yang lemah dalam perhitungan, ada juga yang lemah dalam teori.
Latihlah sekurang-kurangnya satu jam dalam sehari. Ketika malam, atau kapan saja yang sekiranya kamu mampu melakukannya.
Maksudnya, latihan apa, sih?
Latihan menjawab soal-soal yang ada di buku.
Atau, kalau kamu malas membuka buku, buka catatan tentang kisi-kisi yang sudah kamu ringkas tadi. Dengan begitu, kamu tak perlu membuka buku-buku pelajaran lagi.
Via: pixabay.com
6. Jangan menghapal
Ketika belajar dan latihan, jangan pernah kamu memahami suatu teori dengan cara menghapal. Karena itu cara yang buruk untuk memahami suatu teori.
Kenapa gak dibalik aja? Menghapal suatu teori dengan cara memahaminya.
Itu lebih baik. Tapi, bagaimana caranya?
Baca sampai paham. Karena ketika kita membaca, mungkin kita tidak akan hapal. Tetapi alam bawah sadar kita merekamnya.
Sama seperti ketika kita belajar membaca sewaktu Sekolah Dasar. Kita tak perlu mengenal huruf lagi, karena sebelumnya kita sudah paham bagaimana bentuk-bentuk dan bunyi huruf.
7. Atur pola belajar
Belajar, juga perlu kita atur. Kapan dan berapa lama kita belajar? Itu bisa disesuaikan dengan kesibukkan kamu di rumah.
Misal, kamu pulang setiap harinya sekitar pukul 8 malam. Biasanya karena main dulu, atau kemanalah.
Kamu bisa belajar pada pukul 9, atau satu jam setelah istirahat di rumah. Sembari minum teh hangat atau kopi di malam hari. Dan juga menerapkan metode belajar di rumah.
Saya punya 3 anjuran untuk pola belajar kamu:
Pertama, lakukan belajar dengan metode 45-15. Maksudnya, 45 menit untuk belajar, dan 15 menit untuk istirahat.
Itu metode yang diterapkan di Firlandia, dan orang-orang di sana belajar kurang lebih hanya 4-5 jam dalam seharinya.
Kedua, belajar dengan metode 50-10. 50 menit digunakan untuk belajar, dan 10 menit digunakan untuk istirahat.
Dan, gunakan waktu istirahat itu sebaik mungkin, jangan dipaksakan untuk belajar lagi.
Via: pixabay.com
8. Berlajar kelompok
Sebelum UAS, daripada waktu hanya digunakan untuk main terus, lebih baik gunakan untuk belajar kelompok. Lakukan belajar di luar sekolah, seperti di rumah teman, atau di warung makan.
Kegiatan ini membantu kamu untuk lebih aktif dalam mengakrabkan diri dengan ilmu pengetahuan.
Gelar diskusi ketika semua telah kumpul, jangan bicara sendiri-sendiri. Pecahkan masalah pelajaran yang rumit sampai kamu bisa dan paham.
Dengan begitu, waktu yang tersisa sebelum UAS, kamu gunakan dengan belajar.
9. Ikuti bimbel
Kalau kamu merasa kurang paham dengan pelajaran yang diberikan ketika sekolah, kamu bisa ikuti bimbel (bimbingan belajar) dengan guru, atau orang lain.
Supaya keterbatasan kamu dalam memahami pelajaran bisa teratasi. Sebab, tak semua orang bisa memahami pelajaran dengan cepat.
Tatapi, bimbel ini dilakukan jauh hari sebelum UAS. Bukan beberapa hari sebelum UAS. Itu akan malah menambah beban di pikiran.
10. Jangan belajar dalam waktu dekat
Ini yang sering dilakukan orang-orang sebelum ujian. Sehari sebelum ujian, mereka malah belajar maksimal.
Padahal, dengan metode belajar seperti itu, kita akan jauh lebih cepat lupa ketimbang menghapalnya.
Itu sebabnya, saya tidak menyarankan kamu untuk belajar dalam waktu dekat. Karena itu juga bisa merusak mental ketika menghadapi ujian di ruangan.
Ketika baru pegang soal, dan melihat soalnya jauh berbeda dengan apa yang telah kamu pelajari. Mungkin rasanya seperti menyesal seumur hidup.
Maka dari itu, jangan belajar dalam waktu dekat. Kecuali kalau hanya membaca saja, tanpa memahami dengan serius, itu lebih baik.
Via: pixabay.com
Sesuai dengan harapan dan tujuan kita, kira-kira, mau dapat nilai berapa?
Atau, mau jadi peringkat berapa, dan untuk apa?
Ini perlu dipikirkan, untuk menjadikan kamu bersemangat dalam mengejar nilai.
Ujian Akhir Semester, memang terkadang membuat pelajar atau mahasiswa gentar. Karena ujian ini mencangkup semua pembelajaran sejak awal semester tiba.
Selain itu, nilai juga sangat penting untuk kelanjutan atau menempuh semester baru. Supaya pendidikan berjalan dengan baik.
Apalagi kalau orangtua kita kecewa karena kita tidak bisa lulus dari semester sebelumnya. Hmm… semoga pembaca sekalian jangan sampai mengalaminya.
Nah. Maka dari itu, di sini Bale Rumah akan memberikan kamu 10 persiapan yang harus kamu lakukan sebelum UAS. Ini penting! Baca di bawah ini:
1. Kisi-kisi
Sebelum UAS, biasanya dosen atau guru memberi kisi-kisi pada muridnya. Karena ia paham, tak mungkin muridnya mempelajari secara keseluruhan, sedangkan pelajaran UAS jumlahnya lumayan banyak. Tidak hanya satu pelajaran.
Ketika dosen atau guru memberikan kisi-kisi tentang pelajarannya, kamu harus catat. Karena tidak ada kesempatan lain selain menulisnya dengan cepat.
Biasanya memang begitu, ngasih kisi-kisinya cepat. Jadi harus nulis cepat. Kalau tidak, ya tanya saja sama teman saja nanti.
Catatlah kisi-kisi, dan buat catatan yang berisi kisi-kisi yang kamu tulis. Setelah itu baca dan pahami.
Via: pixabay.com
2. Ringkas materi
Ketika kisi-kisi sudah kamu tulis, buat ringkasan yang mudah kamu pahami. Tapi, jangan buat contekan, ya…
Kisi-kisi tersebut kamu ringkas, tetapi jangan terlalu ringkas juga. Yang penting tidak terlihat terlalu banyak.
Karena tulisan yang banyak itu membuat kita jadi malas belajar dan mudah ngantuk.
Maka dari itu, kamu harus buat ringkasan atau kalau perlu buat mind maping. Tapi untuk UAS, saya tidak terlalu nmenganjurkan kamu pakai mind maping. Buat catatan senyaman kamu saja.
3. Cari kelemahan materi
Setelah mencatat kisi-kisi materi, kamu cari letak di mana saja materi yang tidak kamu pahami, atau kurang jelas.
Kemudian, kamu pisahkan di catatan lain, catatan yang khusus untuk coret-coret, bukan buku catatan yang biasa kamu gunakan untuk menulis materi.
Karena, pasti akan ada beberapa point yang perlu dijabarkan. Sehingga diusahakan kamu jangan menulisnya di buku catatan.
Setelah itu, kamu lanjut langkah di bawan ini.
Via: pixabay.com
4. Tanyakan Kepada Guru dan teman
Nah, kalau kamu gak ngerti silahkan tanya guru atau temanmu yang dapat dipercaya bisa menjawabnya.
Catatan yang tadi kamu tulis di buku itu lho, Silahkan kamu tanya.
Kalau merasa tak cukup satu sumber aja, kayak misalnya; nanya sama teman tapi belum puas sama jawabannya.
Kamu bisa juga tanya guru. Atau, kalau kamu punya kakak, tanyakan padanya, barangkali bisa menjawab.
Lakukanlah sampai kamu paham. Setelah itu, sering-seringlah kamu latihan.
5. Latihan
Latihan adalah melakukan suatu hal yang belum kita kuasai, sampai di mana batas kemampuan kita sanggup.
Setiap orang memiliki kesanggupannya masing-masing, ada yang lemah dalam perhitungan, ada juga yang lemah dalam teori.
Latihlah sekurang-kurangnya satu jam dalam sehari. Ketika malam, atau kapan saja yang sekiranya kamu mampu melakukannya.
Maksudnya, latihan apa, sih?
Latihan menjawab soal-soal yang ada di buku.
Atau, kalau kamu malas membuka buku, buka catatan tentang kisi-kisi yang sudah kamu ringkas tadi. Dengan begitu, kamu tak perlu membuka buku-buku pelajaran lagi.
Via: pixabay.com
6. Jangan menghapal
Ketika belajar dan latihan, jangan pernah kamu memahami suatu teori dengan cara menghapal. Karena itu cara yang buruk untuk memahami suatu teori.
Kenapa gak dibalik aja? Menghapal suatu teori dengan cara memahaminya.
Itu lebih baik. Tapi, bagaimana caranya?
Baca sampai paham. Karena ketika kita membaca, mungkin kita tidak akan hapal. Tetapi alam bawah sadar kita merekamnya.
Sama seperti ketika kita belajar membaca sewaktu Sekolah Dasar. Kita tak perlu mengenal huruf lagi, karena sebelumnya kita sudah paham bagaimana bentuk-bentuk dan bunyi huruf.
7. Atur pola belajar
Belajar, juga perlu kita atur. Kapan dan berapa lama kita belajar? Itu bisa disesuaikan dengan kesibukkan kamu di rumah.
Misal, kamu pulang setiap harinya sekitar pukul 8 malam. Biasanya karena main dulu, atau kemanalah.
Kamu bisa belajar pada pukul 9, atau satu jam setelah istirahat di rumah. Sembari minum teh hangat atau kopi di malam hari. Dan juga menerapkan metode belajar di rumah.
Saya punya 3 anjuran untuk pola belajar kamu:
Pertama, lakukan belajar dengan metode 45-15. Maksudnya, 45 menit untuk belajar, dan 15 menit untuk istirahat.
Itu metode yang diterapkan di Firlandia, dan orang-orang di sana belajar kurang lebih hanya 4-5 jam dalam seharinya.
Kedua, belajar dengan metode 50-10. 50 menit digunakan untuk belajar, dan 10 menit digunakan untuk istirahat.
Dan, gunakan waktu istirahat itu sebaik mungkin, jangan dipaksakan untuk belajar lagi.
Via: pixabay.com
8. Berlajar kelompok
Sebelum UAS, daripada waktu hanya digunakan untuk main terus, lebih baik gunakan untuk belajar kelompok. Lakukan belajar di luar sekolah, seperti di rumah teman, atau di warung makan.
Kegiatan ini membantu kamu untuk lebih aktif dalam mengakrabkan diri dengan ilmu pengetahuan.
Gelar diskusi ketika semua telah kumpul, jangan bicara sendiri-sendiri. Pecahkan masalah pelajaran yang rumit sampai kamu bisa dan paham.
Dengan begitu, waktu yang tersisa sebelum UAS, kamu gunakan dengan belajar.
9. Ikuti bimbel
Kalau kamu merasa kurang paham dengan pelajaran yang diberikan ketika sekolah, kamu bisa ikuti bimbel (bimbingan belajar) dengan guru, atau orang lain.
Supaya keterbatasan kamu dalam memahami pelajaran bisa teratasi. Sebab, tak semua orang bisa memahami pelajaran dengan cepat.
Tatapi, bimbel ini dilakukan jauh hari sebelum UAS. Bukan beberapa hari sebelum UAS. Itu akan malah menambah beban di pikiran.
10. Jangan belajar dalam waktu dekat
Ini yang sering dilakukan orang-orang sebelum ujian. Sehari sebelum ujian, mereka malah belajar maksimal.
Padahal, dengan metode belajar seperti itu, kita akan jauh lebih cepat lupa ketimbang menghapalnya.
Itu sebabnya, saya tidak menyarankan kamu untuk belajar dalam waktu dekat. Karena itu juga bisa merusak mental ketika menghadapi ujian di ruangan.
Ketika baru pegang soal, dan melihat soalnya jauh berbeda dengan apa yang telah kamu pelajari. Mungkin rasanya seperti menyesal seumur hidup.
Maka dari itu, jangan belajar dalam waktu dekat. Kecuali kalau hanya membaca saja, tanpa memahami dengan serius, itu lebih baik.